Kisah kita aku tulis pada kaca yang berdebu jendela yang karatan sebab lama tidak dibuka kain yang kumal dan kusam kujadikan dia sebagai penghapus kisah kita yang salah Pada dua kata pertama, kita bersembunyi di denyut-denyut yang masih berusaha dikontrol beringkuk di kata 'lembut' yang masih mitos kisah kita tidak untuk disebut indah Pada kertas putih, garis-garis yang sering berwarna kebiruan, mulai mengotorinya warna abu-abu pensil jadi selingkuhan di putih yang belagak suci apa kita hilangkan saja putihnya keseluruhan? jika kamu setuju akan aku usap darahku di sana sebagai pewarna Jendela yang buram menjadi tempat paragraf-paragraf kita menempel dengan keseriusan menyelinap masuk ke kamarmu yang persegi membaringkan diri, aku ingin istirahat untuk bisa melanjutkan kisah ini Pamekasan, 31 Agustus 2022