Letih
Pulih
Jatuh
Bangkit
Diulang-ulang untuk terus mengenang
Pasang surut laut yang konon membuat tenang
Tidak pernah berarti apa-apa
Pembicaraan-pembicaraan itu hilir mudik di telinga
Menyapa anak rambut
Membuat cemburu warna hitamnya
Ingin rasanya memutih hari itu juga
Saat bangkit
Ada jatuh yang harus kutinggalkan
Ada rapuh retak yang ingin kuduakan
Dan ada semangat yang akan ku nomor satukan
Tapi jatuh membuatku nyaman duduk
Telinga seketika ingin tuli
Tidak mau mulut berucap manis untuk kali ini
Rayuan-rayuan yang mulut ucap
Diiyakan begitu saja oleh lidah
Gigit mengatup tak mau ikut campur
Pada akhirnya lutut berdiri dari tekuk
Di kali pertama,
Bingung
Kali kedua
Tak mampu
Mulai teringat kembali duduk membuatnya jatuh cinta seketika itu juga
Tapi otak memaki tanpa henti
Katanya, bodoh juga tidak memulai hari ini
Mata mengiyakan berkedip
Lalu hati sepakat,
Lelah, istirahatlah
Jatuh, bangkitlah
Sumenep, 12 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar