Aku jauh dari lantai-lantai yang merindukanku
Dari jubah-jubah putih yang melambangkan suci
Jauh dari kalimat-kalimat yang merindukan mulutku
Aku tidak dekat lagi
Semakin menabung,
Tapi yang kudapat hanya kusam yang tak kunjung kubuat terang
Sebenarnya aku rindu simpuhku di malam-malam sunyi,
Tapi aku sering lalai untuk mendekati itu
Aku buta pada mataku yang merindu air-air itu
Dibasuhan pertama,
Aku tersenyum dengan hati yang berniat kokoh
Hingga kaku ikut basah di akhirnya
Dahiku akhir-akhir ini tidak kunjung mengunjunginya
Meminta ampun, bahwa aku telah menduakannya
Aku pulang kali ini, sebab aku telah merindukanmu
Merindukan pipi kita bertemu pada sajadah dengan gambar Ka'bah
Dan rambutku ditutupi sebab terlalu indah
Sumenep, 09 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar