Cita-cita dan duka beriringan di pipimu
menjadi pewarna
warna merah yang kurang senada
manjadi air mata yang hilir mudik di pipimu
perkataan kotor
yang merusak kesucian mulutmu
Aku mendekap diri sendiri
menggandeng jemari
harapan ini tertidur di sana
lumpuh kakinya
resah hatinya
senyuman digantung pada bibirmu
menjilati kemunafikan sendiri
tidak merespon
terus memberontak di sebelah kananmu
Jika aku ada di pipi kirimu
aku akan hapus siapapun di sebelah kanannya
tidak suka
tidak tenang
aku ada di sini, kamu tidak butuh yang lain
yang lain pergi terbirit-birit
sampai penglihatan perguruan di sekitarmu
tenang,
aku di sini di sebelah kiri yang kau duakan
Siapa?
tentu bukan itu
saat tidak ada yang lain
ada aku yang sesekali hanya dilirik
tidak menoleh sempurna
Sumenep, 28 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar