Suara-suara speaker yang diletakkan ditempat tinggi
malu-malu menyebarkan suaranya ke telingaku
terdengar mendayu ingin disapa
mengitari muka
ingin menjadi tangisku, katanya
Suara-suara indah itu
membelah langit-langit gelap di pagi hari
menyapa awan
membenci angin
iri pada fajar, padahal dia juga terlupakan
memuja mentari
dengki pada embun
lalu dia berbicara semaunya
Suara ini,
pamit duduk di pangkuanku
ingin membuatku jatuh cinta
ingin membuat orang-orang tergerak dengan suaranya
ternyata memenuhi satu ruangan
tidak membuatku tenang
tidak ada yang memeluk tangisnya
raga-raga jauh dari tempat pulang
juga jauh dari pandangan
tidak ditempatkan yang sudah disediakan
malah memilih meringkuk di dalam selimut
Pamekasan, 25 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar