Sudah di mana?
kerikil yang menjerit diinjak
mengemis tangan menengadah meminta sudah
Ingin terang tapi gelap mendominasi
Di mana?
Di jalan-jalan yang rumputnya jadi jalang
melambai seraya berucap, aku murah diujung bibirmu
tapi aku dipaku di tepi jalan ini
kerikil yang tak henti-hentinya berdosa
ranting-ranting pohon pinggir jalan yang meminta lepas
tubuhnya sudah direnggut usia sendiri
Kita di simpang tiga yang membuat bingung saja
tidak mau mengalah pada rambu-rambu yang semangat memberi arahan
tapi telinga tuli ditebar di sepanjang jalan
tidak berguna
tidak mendengar
mulut hanya segelintir dari anggota tubuh yang lalai
lalai memberi tahu
dan lalai tahu
Di mana?
sudah di sini
di jalan yang katanya siapa untuk siapa dia punya
kerikil yang siap tak tajam demi angkuhnya digadaikan
sudahkah di sini?
Pamekasan, 25 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar