Rumahku atapnya dari genting
Tapi masih ada yang mencurinya
dindingnya juga dari beton
tapi cat-nya masih sering mengelupas
Saat yang lain mencapai cat yang terang
aku memilih warna putih tulang
broken white orang bilang
pintuku tak lagi coklat
warnanya diganti kelam yang pekat
Mata-mata ini, sering kujadikan penghuni
agar tahu sesepi apa sudut-sudutnya
agar tahu, selain warna putih tulang di dinding
ada warna abu-abu yang diam membisu
Rumahku masih difitnah meski renta
masih dipotong dua gentingnya
jendelanya masih dicuri
masih dipilah dipilih saat hendak dimasuki
Aku menyebutnya rumah
meski alasnya luka
atapnya tangis yang memaksa reda
dan dindingnya warna putih yang dirusak paksa
Sumenep, 15 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar