MURAHAN
Si murah sedang menyatakan dengan lantang soal dirinya yang murahan
Si murah tak bermoral menjilat sepatu sendiri yang kotor di depan halayak
Si murah baru saja menghapus air mata sendiri
Apakah si murah sudah tak layak menempatkan harga tinggi?
Semisal setara semangkuk mie yang mengepul asap baru dimasak
Sumenep, 30 Januari 2023
CERITA PUTRI RAJA
Aku pintar berbual
Jika aku adalah seorang putri raja
Gaunku indah sekali
Kalau disuruh ketika mungkin aku akan lepaskannya
Berbaring sendirian dalam pengaduan
Aku tak tahu, aku putri yang seperti apa
Aku pandai membuat cerita
Biar kukisahkan lagi soal tahtaku yang tinggi
Saat menoleh aku telah terlampau jauh dari kalian
Akulah putri raja yang tiaranya berdarah
Nyawaku tersangkut di sana
Suatu ketika di ceritaku
Aku meninggal memeluk kain-kain lusuh
Agaknya aku baru saja menulis
Akulah yang akhirnya membuat cerita diriku yang mati
Malangnya si putri raja
Sumenep, 30 Januari 2024
YANG TAK BERTAPAK
Aku si pincang yang menangis
Di mana kakiku
Aku mencari tingkat dari lidah-lidah orang-orang terdekat
Berharap bisa menjadi penuntun jalan
Aku si pincang yang telah lama mati pijakannya
Aku si pincang yang telah lusuh celananya
Lupa diganti seperti mengganti janji
Sejak kapan si dua kaki melihat kakiku menjadi tiga
Bukankah aku berkaki satu yang terus tertatih sakit
Hingga menjelang akhir hayat dari perkataanku
Tak pernah ada si penjilat menemukan kakiku
Aku telah menyembunyikan kakiku
Dipotong oleh dia yang berkerah putih
Di suatu ruangan yang meninabobokanku sebentar
Membuat orang-orang tak lagi melihat jejak sepatuku di tanah yang basah bekas hujan
Sumenep, 30 Januari 2024
KEHILANGAN
Jika pun sama
Kelak di suatu ketika aku kehilangan janji dari mulutmu
Apakah akan tetap sama seperti permen karet yang baru saja dikunyah
Apakah janji itu bisa kulihat, kuraba keberadaannya
Semisal seperti kue coklat yang manis dan bisa disentuh
Mungkin kelak di suatu ketika
Jika aku tak lagi berucap soal kesederhanaan perasanku
Mungkin langit sore berbaik hati meneteskan warna orangenya pada rambutmu
Membuat aku tersenyum melihatmu
Semoga jika saat-saat itu terjadi
Wajahku tidak pernah kusut menyikapi punggungmu yang tak akan berbalik
Mungkin aku harus merias diri
Melukis dengan lihai sebuah senyum yang hilang dari bibir
Sumenep, 31 Januari 2024
Komentar
Posting Komentar