Dari sudut-sudut gelap yang belum terdapat mentari
telinga lebih dulu disapa olehmu
dahi melanglang buana ke sampai ke tanah
saling membenturkan pelan
tangan juga tidak mau kalah menjunjung tinggi dirinya
ada ucapan ulang sedang dirajut pada langit
Tumbuhan-tumbuhan masih menunduk
tertidur pulas dari semalam
daunnya sendu sebab teringat akan jatuh
tapi selalu tahu kalau di berarti
tak lama
mereka didekap dengan kalimat-kalimat indah yang menyejukkan ke semua penjuru
Tubuh-tubuh tak rela meninggalkan kekasihnya
meringkuk di kata 'sebentar lagi'
hingga akhirnya sudah tidak tahu sampai di mana
Air tidak pernah iba saat di pagi hari
langsung menusuk dengan dinginnya
berusaha membangunkan
kita sudah harus saling berhadapan
meminta menengadah untuk diri sendiri
untuk di sekeliling kita
dengan tubuh-tubuh yang berpakaian rapi
kita mulai mencium tanah
mendekap diri dengan hidmat
Sumenep, 29 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar