Kamu membuat dua kisah sekaligus
Yang katanya,
Salah satunya denganku
Kisah kita
Aku dengan suka rela menyempatkan diri mengetuk sampul bukumu
Cover hitam, kelam
Aku juga bercengkrama dengan nomor halaman pada bukumu
Ternyata lumayan tebal untuk memanjakan mataku saat membaca di bab pertama
Pada kata pengantar,
Kamu masih sempatnya menebar manis
Huruf yang saling bercumbu mesra
Dan kalimat yang merangkap jadi paragraf
Indah, itu kataku
Di kata pengantar saja, kamu bilang kamu direngkuh
Banyak sisi yang ikut serta dalam rangkaian kisah yang menjadikannya indah
Aku suka pengantarmu,
Meski tidak ada aku
Aku pindah ke bab pertama,
Lucu, kata-katamu menampar keras
Mencetak, menjejak, meninggalkan bekas dalam di mataku yang membacanya
Aku bersenandung dengan hurufnya,
Berselingkuh dengan paragraf
Berselingkuh dengan alinea
Meski aku lagi-lagi tidak ada
Ceritamu cukup menghibur di kala gundah gulana
Bab kedua dan bab-bab selanjutnya
Kamu bermain-main dengan perkataanmu sendiri
Berbincang dengan tanda seru dan tanda tanya yang saling adu sensasi
Dan aku tidak ada di situ meksipun jadi korban dari tokoh utama
Aku juga tidak jadi tokoh mendukung atau tokoh yang lain
Di akhir, selesai,
Kamu puas dengan buku dan bio narasi yang menipu
Kamu riang dengan nomor halaman yang telah terlampau jauh
Terima kasih,
Bukumu tanpa aku
Sumenep, 12 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar