Saat menaruh gelas kosong di hadapanku,
Itu tidak akan berarti apa-apa
Pandangan ini sudah kabur kemana-mana
Masih mau dicari kemana?
Air mataku tidak akan memenuhi isi gelasnya
Percuma jika kamu duduk menemaniku
Kursi di sebelahku agak remuk
Sudah tidak kuat lagi
Tidak cukup berdua untuk menjadi teman sepi
Apalagi sendiri,
Aku bersyukur masih bisa duduk di sini
Aku sudah terbiasa
Tidak perlu menemaniku yang senantiasa begini adanya
Jika redup aku bisa mematikan lampu agar lebih gelap
Jika suram, aku akan membuat mataku makin buram
Biarlah buta,
Aku terbiasa
Jangan terperangah,
Ini biasa saja
Hanya kamu yang masih kurang terbiasa dengan apa yang ada padaku
Lain kali tidak perlu
Aku bisa sendiri dulu
Kamu sia-sia untuk aku yang tak bersuara
Kenapa demikian?
Sebab sudah saatnya aku kesepian sendirian
Lawak memang,
Tawa hanya stiker yang ditempel pada muka
Masih kurang jelas untuk dilihat mata
Sebab aku buram senja
Gelap semuanya
Sumenep, 08 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar