Sepagi ini siapa yang berani memelukmu selain aku
sepagi ini, siapa yang rela dingin demi senyummu
siapa yang rela bertengkar dengan angin demi membelai rambutmu
akan aku jawab lantang,
tentu aku
Apa membenci mawar yang berusaha menyaingi keindahanmu
aku tidak suka pada air matamu yang dengan semena-mena menyentuh pipimu
aku iri pada alas kakimu,
selalu kau cari saat hendak kemana-mana
Apa aku harus mengadu pada embun yang hendak luruh
Jika diperbolehkan,
akan aku katakan aku menyelimutimu dengan doaku
aku mengikat namamu pada lidahku
menelan mentah-mentah harapan demi harapan di mulutku
lalu aku memasungmu di penglihatanku
menjadikanmu objek nyata yang bisa kusebut milikmu
Siapa yang rela panas demi ingin menghampirimu?
akan aku jawab,
Aku orangnya
Dengan kaki yang hilang sebelah
sebab ditebas lidahmu
Pamekasan, 26 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar