Kaki ini terjatuh di matamu yang merah menyala
Kaki ini pincang di pembicaraan terakhir kita
kaki ini kesakitan saat akan melangkah bersama harapan kita
Bunga-bunga jadi background yang indah di rambutmu
dia bangga menyebut dirinya sebagai perindu
juga pecandu yang kehilangan jiwanya
Dia tahu dia gelandangan
tapi dia bangga dengan iming-iming yang gaetkan di telingamu
Kaki ini mengemis sambil terseok di lidahmu
meminta tempat di mana sekiranya yang nyaman
meski hanya tipuan
Jari-jarinya angkuh di pipimu yang ingin dia miliki
tapi juga dengki pada jari tanganmu yang mendahului
Apa kaki ini cukup?
apa kaki ini bisa bertanya,
Untuk siapa dia ada?
untuk siapa langkahnya yang tertatih?
untuk siapa dia dengki dan menjadi pecandu?
jika kulit berbaik hati jadi yang pertama menjawab,
maka sebutkanlah,
apa posisiku sebentar
Pamekasan, 26 Agustus 2022
Komentar
Posting Komentar