Hari Rabu 24 Juli 2024, sejauh mata memandang terlihat kesibukan. Ini masih pagi, tapi sepagi ini peluh orang-orang telah mengucur deras di dahi. Baju-baju kumal sudah tak terlihat warnanya. Suara bising dari mesin pemotong kayu memekakkan telinga. Masih jam delapan pagi, tapi matahari di atas sana sudah terik sekali. Truk-truk besar dan kotor hilir mudik kesana kemari membawa angkutannya, ban yang kasar, supir yang ugal-ugalan sebab lelah, debu-debu beterbangan dari bekas lindasan truk membuat mata merah. "Ayo cepat, pindahkan kayunya ke atas truk." Seseorang berteriak dari samping truk pada orang-orang yang tengah asik mengelap keringat. Agaknya orang itu adalah mandornya. Dari pagi tadi sudah menyetrap para pekerjanya untuk bergerak, tidak boleh istirahat, membual ini itu, janji-janji kosong. "Tidak istirahat dulu, Bos?" Seseorang bertanya dengan napas tersengal sebab lelah. "Nanti kau dapat jatah istirahat lebih banyak jika kau berkerja lebih...
Asep, parjo dan Bambang berencana untuk liburan ke Bali saat libur kuliah. Mereka akan mengunjungi destinasi yang top di sana. Seperti pantai Pandawa, Kute, monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK), mereka juga menyewa hotel karena akan berlibur selama 5 hari untuk menghilangkan penat setelah dihantam tugas dan UAS di kampus. Sampai pada hari yang ditentukan, berangkatlah mereka dari semarang menuju bali. Sampai di Bali mereka langsung mencari hotel untuk menginap. Setelah sampai di hotel mereka memesan kamar dan mendapat kamar nomor 135, mereka pun bergegas mencari kamar tersebut sembari membawa koper dan barang-barang. Mereka menatap sekeliling sambil sesekali takjub pada lukisan yang menghiasi dinding hotel. Sampai di depan kamar mereka kedingungan untuk masuk, karena oleh petugas mereka hanya di beri kartu seperti KTP bukan kunci kamar. "Waduh iki piyee carane masuk kalo ngene rek?" Bambang kebingungan. Asep dan paijo ikut bingung, sampai mereka menemukan ide untuk meminta ba...