Langsung ke konten utama

PUISI "HARUS MATI - ANTARA AKU YANG DIIDAMKAN", Oleh: Erka Ray

HARUS MATI


Teruslah mati dalam malam-malam panjang yang telah diciptakan Tuhan 
Meski dingin, kau tau cara terbaik merayu sifat Tuhan yang Agung
Selipkan saja dibacaan kitab sucimu
Semoga luluh caramu meminta malam ini agar tenang 
Setidaknya hanya ramai suara celoteh anak-anak menjelang malam 

Teruslah mati di sujud lama seorang pendosa 
Pipinya basah, hatinya gundah 
Matilah di lidah orang miskin 
Kau akan jarang menyentuh rasa manis dan asam
Rasa sakitmu ikut berpuasa 
Kau mati akhirnya 

Matilah di beberapa jam sebelum subuh 
Atau sesudahnya 
Mungkin kau masih diberikan kesempatan mati memeluk bunga
Embun yang sejuk,
Pagi yang dingin,
Kejam hanya ada pada lidahmu 

Teruslah mati,
Kau,
Dia,
Mereka,
Pun aku sang penulis
Matilah dengan abadi di puisi ini


Sumenep, 15 April 2024

***

ANTAR AKU YANG DIIDAMKAN


Antara malam dan siang 
Petang yang menyingkirkan siang
Mentari yang berlalu lalang 
Matamu yang tak berkedip
Kau berkerudung merah muda 
Berusaha menyaingi warna yang sama di pipimu

Antara fajar di tepian desa
Petani yang sibuk di sawahnya 
Duhai, kau wanita yang sedang bercengkrama dengan angin di pelataran rumah
Mengelap mimpi di jendela-jendela 
Mengabaikan seruan di tengah ladang yang memanas 

Antara sunyi dan ramai 
Kau diam di antara puisi rindu yang tengah ditulis si penyair 
Ramai berubah indah di matamu
Ramai binar, ramai kasih
Sunyi, hanya ada pada bibirmu yang mengecup cinta dalam puisi-puisi syahdu 

Antara dan antara yang lain 
Kau salah satu di tengah-tengah padang bunga 
Membungkuk melepas cinta
Kelopak yang seketika mati di kakimu 
Pula rindu yang abadi di gerimis yang menutupi petang 
Petang yang tak risau akan nasib malamnya 


Pamekasan, 17 April 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...