KUNCI - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Jika hujan tak terhitung jatuhnya,
dari mana kau tahu dia kesakitan
Jika hujan tak berlidah,
dari mana kau tahu rasanya
Dari mana kau tahu hujan tak cukup setetes untuk bumi
Dari mana kau tahu hujan tak cocok berjanji
Sebab mendung belum tentu hujan
Sebab hujan belum tentu diciptakan untukmu
Dari mana kau tahu puisi ini tak cukup sepenggal untuk kau tafsirkan
Dari mana kau tahu puisi ini adalah karangan bualan
Dari mana kau tahu puisi ini tak cukup sebait
jika kau tak pernah menyapanya
Dari mana kau tahu hati seseorang
Dari mana kau tahu sebesar apa tampungan sabarnya
Yang harus kau tahu,
jatuh bangunnya hati seseorang
Sabar yang silih berganti
Tangis yang tak reda
Cemooh yang datang bergiliran
Kunci terbaik adalah sabar
Sumenep, 11 Maret 2024
***
PEMENANG KETULUSAN - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Kau tunggu malam agar terkesan syahdu
Sebagai pelipur hati
Lembut nan menawan suara angin berhembus pelan
Memainkan nada yang makin mendayu
Dari simpang-siurnya malam
Ibunda syahdu memetik kisah di atap kamar
Kisah kecil yang berkelana menuju mimpi
Terbuai mesra
Kala orang-orang bertanya,
Apa malam semakin syahdu membuat mata terpejam
Jawabannya, ibunda lah yang berperan paling banyak menciptakan kesyahduan
Pernik-pernik malam
Hanya bintang gemilang yang cahayanya terang
Ibunda tulus mendekat dari dinginnya kisah-kisah kancil dan buaya
Menanti malam dengan samar di balik jendela
Membentuk kasih dan kisah
Ibunda lah pemenang sejati
Tulus kasih hingga cerita ditutup bersama mata
Sumenep, 12 Maret 2024
***
TUHAN BERPERAN - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Kau dengar,
Malam berbisik di telinga seorang anak
Malam yang larut
Malam yang lebur di kisah-kisah setelah adzan di surau
Kau denger,
Semakin kau menunduk
Tuhanmu makin mendekap
Kau semakin menunduk
Basah lah sajadahmu
Teduh lah hatimu
Tuhan lewat tangan-tangan yang kusebut dengan kiasan
Semoga bisa membantu jalanmu
Tuhan lewat sepertiga malam, semoga ikut menyimak pipimu yang basah
Pamekasan, 13 Maret 2024
***
YANG DITALAK DALAM PUISI - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Lantas kau talak aku dengan puisi ini
Apa maksudmu?
Menabur dusta
Lantas kau susun majas-majas sebagai perumpamaan dari luka
Kau marah?
Kau tak peduli?
Lantas kau talak aku kemudian dengan lidah-lidah dari puisi ini
Apa maksudmu?
Kau gandakan makna cinta?
Kau sebut apa aku dulu?
Bunga saja kau sebut tak nampak rupawan
Lebih rupawan aku katamu dulu
Lantas kau singgung aku dengan perandaian majas metafora
Pahit lidahmu
Pahit pula janjimu
Kau talak aku dengan tiga kali rangkaian puisi-puisi panjang nan syahdu
Secara kasat mata kau seperti membawa pisau tajam
Tubuhku berlumuran makna-makna kedustaan
Lalu kau sebut aku muasal penghapusan puisimu setelah kau talak diriku,
Padahal aku adalah korban
Pamekasan, 15 Maret 2024
***
KAU KEKASIH - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Laksana rembulan
Wajahmu terang kasih
Kau baru saja aku petik di lantunan bacaan imam shalat tarawih
Fasih sekali layaknya lidahmu yang merangkaian kalimat cinta
Kalimat tasbih seakan-akan laksana baju zirahmu
Laksana rembulan
Kau terang benderang menyinari wajahku
Kau kekasih,
Kau lah yang tak tertandingi di atas sana
Laksana rembulan,
Kau bertengger di atap masjid-masjid yang tengah khusyuk di rakaat terakhir penutup tarawih
Membelai wajah-wajah yang baru terbangun dari sujud tahiyat akhir
Laksana apa lagi kau kasih
Kau memang tak sempurna
Namun kau berharga
Berharga yang terselip pada mukena yang baru saja dilipat setelah tarawih
Berharga sembari didekap bacaan tadarus dari masjid-masjid dan surau-surau
Pamekasan, 16 Maret 2024
***
YANG TULUS HANYA SEKALI - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Sebab bunga hanya mekar sekali setelahnya layu dipetik oleh tanganmu
Sebab pada akhirnya yang bening hanya air,
Bukan air matamu
Yang lembut adalah awan di langit atas rumahmu,
Bukan belaianmu
Yang tulus boleh seribu
Tapi yang tulus tak datang dua kali dalam satu waktu
Kau bisa memuji air bening
Kau bisa memuji bunga menawan melebihi wajah-wajah gadis remaja
Yang tulus sekali pergi,
Tak lagi kembali
Sebab yang tulus sedang berdiri di belakangmu
Yang tulus sedang membuat alas agar kau tidur dengan nyaman
Yang tulus sedang mendoakanmu
Dan yang tulus yang tak pernah lagi disapa
Hingga tak datang lagi yang tulus untuk kedua kalinya
Tak datang yang tulus memuji pakaianmu hari ini
Dan yang tulus sedang berkabung di sembab matanya yang terpejam
Pamekasan, 17 Maret 2024
***
MALAM DAN SIANG YANG BERDIALOG - NgabubuWRITE 2024
Oleh: Erka Ray
Antara dialog langit malam dan siang
Berpasrah,
Bersujudlah di bawah rindangnya tangan-tangan yang Maha Kuasa
Dialog malam berbisik menyelinap pada angin
Bukankah sudah terlalu larut untuk menyatakan keimanan
Demikian kata hati yang sedang gundah
Dialog siang lebih ramai lagi
Mulut-mulut yang telah beberapa hari ini berpuasa
Membuat hasrat keangkuhan perlahan tertidur
Dibacakan doa-doa yang terulur pada sang pencipta
Tuhan;
Aku lumpuh di lidahku menyatakan keimanan
Di sudut malam yang berdialog,
Ramai sekali bacaan takbir dari orang-orang yang bertarawih
Rumah-rumah tertutup
Pintu yang bergeming,
Mungkin pula aku yang terlampau bisu menyimak kenajisan diri
Dialog malam dan siang bertemu dalam diriku
Mungkin hendak berkata,
Akulah yang siang hari itu memakan daging tetangga secara kasat matanya
Dialog malam dan siang yang ramai dari orang-orang bertafakur
Membuatku semakin kepinggir
Pulanglah si pendosa
Siang di bulan ini diciptakan untuk menyumpal perkelahian mencaci maki sesama kita
Malam apalagi,
Ia adalah untuk membungkam kekhawatiran agar meredam lewat sujud beberapa raka'at shalat tarawih
Sumenep, 23 Maret 2024
Komentar
Posting Komentar