Kusebut kau sempurna kala itu
Kusebut kau tak terganti
Kusebut kau indah lewat bibirku
Engganlah untuk berpindah kasih
Sebab dari mata, kau hanya menjadi mataku
Sebab dari tangan, kau kembali pada tanganku
Sebab kala itu kau lincah bercerita rembulan yang akan bulat di atap rumahmu
Kau fasih melukis kisah-kisah di balik rembulan
Jatuh kau bangun,
Luka kau obati
Aku di sini ucapmu kala itu
Bersamalah rembulan
Pikiranku meminangmu
Kusebut kau milik dia yang sedang menjadi di tangan-tangan Tuhan
Pun milikku yang tak bernama
Yang juga merona menanti kabar di sinarnya
Rembulan anggun,
Rembulan tak pamrih mengukir senyum
Jangan kau bungkam aku
Jangan kau pindah tanganku
Pun tangan-tangannya yang lama mengusap dada
Berdiri di halaman rumah,
Duduk di atap rumah,
Mencari tempat paling tinggi
Jangan kau punahkan aku
Demikian
Sumenep, 30 Desember 2023
Komentar
Posting Komentar