Bahkan malam itu, aku tersenyum begitu lebar
Amat lebar di belakangmu yang sedang menggunakan helm
Aku tersenyum
Melihat kanan kiri lampu kota yang sedang menyala dengan berbagai warna
Hingga kita berhenti di salah satu toko dengan Merk ternama
Kita pun masuk ke dalamnya setelah kau melepas helm
Mbak-mbak kasir tersenyum ramah saat kita mendorong pintu kaca
Ke sana kemari dengan dirimu yang tak kunjung menemukan barang yang pas
Hingga akhirnya setelah sekian banyak pertimbangan,
Kau memilih tas berwarna army
Sekian ratus ribu rupiah,
Lembaran-lembaran itu berpindah tangan pada mbak-mbak kasir
Kita keluar dari toko itu
Dan kau tersenyum amat lebar memamerkan tasmu
Perkataan yang hari-hari sebelumnya masih membekas
Kau kebingungan hendak mencari di mana harumanis yang kau bilang waktu itu hendak membelikanku
Hingga di menit kesekian, uang sepuluh ribuan telah berpindah tangan dari tanganmu pada tangan penjual harumanis
Dan aku yang kegirangan memeluk harumanis di belakang tubuhnya yang menggunakan helm telah siap melajukan kendaraan
Sepanjang jalan,
Jiwa kekanak-kanakanku muncul,
Masih dengan pelukan yang erat pada harumanis yang baru saja dibeli
Kau berkata, kita akan membeli minum sebentar
Dan aku berkata, aku ingin memotret harumanisku saat kita menunggu penjual minuman meracik rasa
Dan kau, mengusulkan tasmu ikut dipotret
Malam itu taman kota seperti halaman di buku-buku dongengku yang kutulis sendiri
Aku tertawa memakan harumanis itu atas dasar saranmu yang melihat harumanisnya mengempis
Dan kau ikut memakannya
Malam itu aku jatuh cinta dengan negeri dongeng yang kubuat sendiri
Layaknya ada seorang pangeran (itu dirimu yang memakan harumanis di hadapanku)
Aku tersenyum girang
Malam itu,
Tangan, gigi serta lidah kita membiru
Kau bilang, aku salah memilih warna biru di harumanis itu
Aku hanya tertawa atas dongeng-dongeng yang kubuat sendiri di kepala kala itu
Malam itu aku jatuh cinta dengan kota ini dan dirimu
Malam itu aku jatuh cinta dengan harumanis yang bungkusnya kita tinggalkan di bangku taman
Untuk esoknya
Dongeng-dongeng ini hanya terjadi kala malam itu saja
Sumenep, 15 Januari 2024
Komentar
Posting Komentar