Aku kabur berlari di basahnya embun pagi
Tak lagi bernostalgia
Kau bilang, lincah lidahmu mengotori bajuku
Semalam, aku kelelahan berjalan di sisi Tuhan yang tertidur pulas
Aku kau injak
Jika apa yang kau cari tak ada
Pergilah,
Tanganku dan Tuhan di belakangmu menuntun pergi
Jauh dari peradaban
Kau pincang,
Kau pun kalah,
Menarilah setelah aku menangis
Kau bilang,
Aku terdoktrin bacaan itu
Kau tak bertanya apa aku bisa berjalan sesudahnya
Kau lincah memotong nadi
Aku sakit mengemis nyawa
Kau tak bertanya bagaimana aku menghirup udara
Kau bilang,
Akulah si gila
Memeluk luka
Menaburkan di buku bercerita
Kau tak bertanya aku telah sejauh apa
Tuhan dan aku menjahit bajumu
Kau lupa perihal benang dan tangan kita tak tak sempurna
Kau lupa aku tak sepertimu yang segar dipetik dari bunga bunga pagi
Basah embunnya
Hanya basah di bajuku saja
Sumenep, 30 Desember 2023
Komentar
Posting Komentar