Langsung ke konten utama

HUMOR "PELANTIKAN KPPS", Oleh: Erka Ray

Di balai desa Makmur pagi ini jam 08:30, para anggota KPPS beserta ketuanya mulai berdatangan ke balai desa. Melewati meja cek in untuk kemudian duduk di kursi yang telah disediakan oleh panitia pelantikan. 

Marsono, dia salah satu anggota KPPS dari dusun kalang kabut yang sudah kali keduanya menjadi anggota KPPS setelah pemilu tahun 2019. Dia tahu betul bahwa di desa Makmur setiap ada pelantikan KPPS pasti mendapat uang transpot jadi ia paksakan hadir walaupun sebenarnya malas. 

Acara dimulai. Mulai dari pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya , pengucapan sumpah sampai pada akhir acara yaitu pembacaan doa. 
Setelah acara itu selesai barulah anggota KPPS diberikan Bimtek (bimbingan teknik) untuk pemilu nanti. 

Pemberi bimbingan mulai berbicara menampilkan power point sembari menjelaskan. Marsono yang sudah keburu pengen pulang menyela penjelasan pemateri. 

"Lanjut saja, Pak, saya sudah paham." Marsono menyela.

"Iyaa sabar pak ya, biar yg lain tidak gagal paham." 

Pemateri melanjutkan penjelasannya sembari menunjuk layar.

"Lanjut, Pak." Marsono kembali menyela.

"Sabar pak masih ada beberapa slide lagi," jawab pemateri.

"Haduhh pak pak, saya sudah ikut pemilu yg sebelumnya, jadi gak usah nerima hal ini lagi, toh saya sudah ngerasain pas pemilu sebelumnya."  

Si pemateri nampak kesal dengan selaan Marsono tapi ia berusaha sabar. 

Acarapun selesai dan benar setiap orang anggota KPPS yg hadir di sana mendapat amplop berisi uang. Tiba digiliran marsono ia dilewati begitu saja oleh panitia tanpa memberinya amplop. 

"Lohh lohhh pak, punya saya mana? " 

"Ooohh bapak kan sudah ngerasain waktu pemilu sebelumnya jadi gak usah nerima hal ini lagi," jawab panitia santai sambil tersenyum.
Wajah Marsono pun menjadi merah masam.



Pamekasan, 25 Januari 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...