Malam tadi bulat matamu tak seberapa
Rembulan di atas sedang tak ingin disaingi
Dia bersinar
Pipimu ingin merenggut senyumnya?
Untuk apa?
Kau jauh di bawah kaki langit
Katanya,
Seorang anak di bawah hujan merindukan rembulan
Lain waktu dia di halaman sendirian
Tunduk di kaki,
Mengkal di hati
Seorang anak menaiki atap rumah
Menghibur diri untuk sebuah kesepian
Pun katanya,
ada seorang yang dewasa
Duduk menjuntai di atas gedung tinggi
Hanya diam tak merayu rembulan
Membentuk rindu ibu yang paling dalam
Hingga rembulan turun di matanya
Dia masih sibuk bertanya dua ditambah dua sama dengan berapa
Bertemu si gadis di pinggiran kota
Malam hari rembulan menjadi bajunya
Suatu kisah rembulan mati di wajah-wajah lusuh penjudi ulung
Malam panjang
Baju bagus baru dibelikan tadi siang
Menjemawa diri pada teman
Mulai memaki soal kebodohan yang bertubi-tubi
Jauh tak setinggi rembulan
Pintar menarik hati
Pintar memikat hati
Sumenep, 29 Desember 2023
Komentar
Posting Komentar