Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

HUMOR "KONSER ARTIS BARAT - DAN 3 JUDUL LAINNYA ....", Oleh: Erka Ray

KONSER ARTIS BARAT Suatu ketika sepasang suami istri tengah ngobrol santai di sofa rumah sembari menonton tv dan memakan camilan. Disana terlihat si istri sangat ngefans denga penyanyi barat dan ia sangat ingin nonton konser penyanyi itu, tiba-tiba suaminya ingat sesuatu. "Oh iya ma, tahun depan bakal ada konsernya Martin Julio kesukaannya mama itu di GBK." "Hulio paa, itu dibacanya hulio bukan julio, julio julio norak banget tauk," sindir si istri pada suaminya. "Iyaa iyaa papa salah."  "Oh iyaa, konsernya bulan apa pa? " Lanjut si istri. "Tadinya sih Hanuari, tapi di undur kalau gak huni ya huli."  Entahh siapa yang salahhh.... Ku tak tahuuu😅😅😅 Sekian. Pamekasan, 20 Agustus 2023 *** TURIS BELI KUCING Di suatu hari di Bali banyak pelancong asing (turis) yang memadati kawasan wisata tersebut. Tidak bisa dipungkiri Bali terkenal dengan destinasi wisatanya yang bagus dan indah. Lalu ada salah satu turis yang melihat kucing yang sanga...

PUISI "TELINGA BERDARAH", Oleh: Erka Ray

Aku hendak bicara Panjang pembahasannya Pun akan terlarut Namun lihat, Telinga mereka berdarah Aku menjadi tangan yang menengadah Merah tanganku, Merah bibirku Bungkam aku Aku hendak berbicara Perihal satu dua hal yang menyangkut senyummu Pun kemarin Pun hari ini  Aku ingin menoreh banyak hal Tak bisa Lihatlah, Telinga mereka berdarah Mereka kehilangan antingnya Pun antingku yang entah kemana Pamekasan, 05 Oktober 2023

PUISI "TAKDIR DI BIBIR-MU", Oleh: Erka Ray

Tuhan, Jika rindu ini ibarat air mata  Izinkan aku menjadi sapu tangannya Seharusnya rindu ini tak bertemu di persimpangan bibir Yang hanya berbisik, Kita gak mungkin menjadi kelopak mata yang bersebelahan  Jika takdir Tuhan hanya sementara, Aku hanya ingin sementara seperti debu-debu pada kaca yang segera dihapus oleh ibumu di pagi hari Tuhan, Jika Kau tidur dalam tubuhku  Bangunlah, Aku tengah merajuk Meminta Kau menceritakan takdir Jika kelak aku mencicipi bibir-Mu Rasa manis lah yang kutegak  Pamekasan, 03 Oktober 2023

PUISI "ITU AKU YANG TELAH LAHIR - MIMPI DAN DONGENGNYA", Oleh: Erka Ray

ITU AKU YANG TELAH LAHIR Lihat; Itu adalah aku yang baru saja melihat senyum ibu yang terlihat lemas Aku yang masih kemerah-merahan merentangkan tangan pada dunia  Dan aku yang tengah menangis di antara puji syukur keluarga Lihatlah; Itu aku yang terlihat sudah mulai bisa membalikkan badan dan duduk dengan tegap Itu aku yang baru belajar merangkak Yang memeluk erat botol susu yang sering kutangisi saat habis isinya  Itu aku yang lagi-lagi harus dilihat pertumbuhannya Bermain boneka ataupun mobil-mobilan Susah diatur saat bisa berjalan Aku yang mulai memberantakan rumah dengan mainan Itu aku yang dimarahi diiringi suara lesu ibu Lihat; Aku telah berseragam diusia tujuh tahun Membawa bekal dan beberapa buku di dalam tas punggung Aku yang menangis diolok-olok teman kelas menggunakan nama orang tua Lihatlah; Itu aku yang sedang memelukmu ibu saat hendak tertidur  Dan itu aku yang siap pergi membelikan rokok milik ayah di warung dekat rumah  Pamekasan, 29 September 2023 *...

PUISI "MUKENAHMU DI WAKTU MAGHRIB", -Erka Ray

Dari mukenahmu yang bermotif bunga  Aku adalah doa berikan aminmu  Meski aku bukan tema di dalamnya Hanya sesekali aku yang ingin menjadi doa yang basah di bibirmu  Rambutmu yang telah ditutup rapi setelahnya Mukenahmu yang bermotif bunga  Biar aku menjadi tangkai yang tak sempat ada di motif mukenahmu Sembari aku tersemu di warna putihnya Aku menodainya di bakda Maghrib yang memanggil senja Menyeduh teh sebagai penghangat dari angin yang berhembus Kisi-kisi jendela yang perlahan penuh oleh kisah-kisah selepas Maghrib Dari anak-anak yang baru selesai mengaji di surau-surau Pamekasan, 28 September 2023

PUISI "AKAN TETAPI, TUHAN - MALAM KELAHIRAN", Oleh: Erka Ray

AKAN TETAPI, TUHAN Akan tetapi, Tuhan,  Batu di depanku diletakkan oleh seseorang Dan kutahu ini atas kehendak-Mu Kakiku melepuh bersiap mundur Pegangan? Hanya kata yang sering kupertanyakan keberadaannya Hitam di atas putih  Putih yang telah hitam  Cahaya yang selarik Gelap dikemudian Peluk aku dikemudian pula Puing-puing sabar  Kemarin sempat kuucap di dekat bibir-Mu  Berbisik jika esok kapasitasnya mulai menipis Memelukku pulang  Rindu pun ikut menguap  Akan pegangan yang dicari-cari  : Pun cahaya putih yang telah hitam legam Akan tetapi, Tuhan Peluk cium diriku  Kehausan tenggorokanmu Sampaikan pada nadiku Bertahanlah, Mundur selangkah Maju seribu langkah Hingga manis mulutku menjilat kasih di bekas bibir-Mu Sumenep, 27 September 2023 *** MALAM KELAHIRAN  Lagu-lagu terlantun malam ini  Selepas Maghrib seorang wanita masih bermukenah  Membisiki anaknya perihal bungkusan plastik selepas isya' Sedang kanan kiri berseru soal ma...