TUBUHMU YANG TERKUBUR DI SENJA
Di antara jalan-jalan yang memanjang
Sepanjang tangan dilambaikan
Kuat tekad ikut andil mendampingi
Sang panorama alam menciptakan rindu di punggung
Tubuh-tubuh meneduh di bawah pohon
Mentari jahat menyakiti tangis di pipi siang hari
Mulai sore
Jalanan masih ramai
Tubuhmu melipir sebentar di belantara kasih
Tuan,
Nyonya,
Adakah tuan putri atau pangeran untuk kusematkan kemesraan
Lihat arah barat;
Menguning menjunjung kasih
Tubuhmu pun yang ikut terkubur di senja yang akan pulang
Menuntunmu;
Pun menuntutmu yang memilih mati
Andai kata kau tak mati
Berkisahlah angin mengantarkan tubuhmu semakin jauh
Namun;
Kamu mati di senyuman
Tubuhmu terkubur di senja yang membungkuk meminta maaf
Pamekasan,17 September 2023
***
BIARKAN AKU SAJA
Biar aku,
Biarkan aku yang menjadi kerner bus dengan suara serak menyuarakan alamatmu di mana
Biar aku saja,
Biar aku yang menunggu menumpang di terminal sebagai supir bus namun sesekali ditinggal ke toilet
Biarkan aku saja,
Aku cukup hafal dengan dinding kamar mandi terminal yang mengelupas
Warung berjejer sepanjang jalan dengan harga dagangan yang melangit
Dan beberapa ocehan menumpang yang lelah menunggu
Biarkan aku saja yang menikmati pengapnya udara terminal
Dengan peluh dari pengamen yang baru turun dari bus
Membiarkanmu melunak di pikiranku
Tanpa harus aku berteriak pada menumpang yang tujuannya sudah dekat
Biar aku saja yang menunggumu dengan tanpa apapun
Terminal Ronggosukowati Pamekasan, 17 September 2023
Komentar
Posting Komentar