Langsung ke konten utama

PUISI "KUKIRA HANYA TERFOKUS SATU - AKU MENGINGINKANMU", Oleh: Erka Ray

KUKIRA HANYA TERFOKUS SATU

Kukira warna hari ini hanya terfokus satu 
Corak bajumu yang ternyata banyak
Mulai menulis dan menjelma paragraf di bacaan yang kubaca
Namun harus kuparafrase

Ternyata matamu juga yang tak pernah diam
Mulai membaca layar proyektor di depan
Huruf demi huruf,
Mulai kau masukkan pada pikiranmu 
Aku hanya duduk diam ikut membaca proyektor
Dosen yang menjelaskan tentang struktur sosial
Masuk satu persatu ke telinga
Sambil kutatap dinding kotor di depan

Kukira hari ini hanya akan terfokus pada warna biru di bajuku
Ternyata bajumu menyaingi
Datang dengan tas di punggung
Aku yang tidak tahu apa isinya
Aku hanya izin berpuisi di warna coklatnya


Pamekasan, 14 September 2023

***

AKU MENGINGINKANMU

Bungaku layu di sajadahmu 
Melata sambil mengukir kisah di pipi-pipi yang basah
Melantunkan kesyahduan diselipkan pada bacaan tasbihmu 

Bungaku menunggumu di bacaan al-Fatihah
Sembari mendengarkan bacaan iftitah yang dilantunkan bibirmu
Ia berikhtiar di bacaan surat-surat pendek yang menyejukkan
Mencium pucuk kepalamu dengan pelan 
Sembari cintanya membilas wajahmu

Bungaku mengaduh panjang 
Dia lama menunggumu di tahiyat awal,
Lalu di tahiyat akhir
Lama menunggumu mengucapkan salam 
Lalu berdoa lantang soal keinginan
Dan basahlah mukenahmu

Bungaku menunggumu lagi 
Berharap wajahmu tersipu malu 
Meski tubuh bungaku mengelupas di amin mu yang teduh
Bungaku kikik berhadapan denganmu selesai shalat
Hanya mampu berbisik jika ia menginginkanmu


Pamekasan, 14 September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...