Langsung ke konten utama

PUISI "KAU JADIKAN AKU SEBAGAI APA - KITA MAKSUDMU ATAU MAKSUDKU" Oleh: Erka Ray

KAU JADIKAN AKU SEBAGAI APA

Sedikit usang kisah ini di bibirmu
Sudahkah jika dipoles sedikit warna di sana 
Membuatnya ranum saat kukecup pelan 

Kisah-kisah ini mulai menuntut akhirnya 
Menggelayut di anak-anak rambutnya yang satu dua keluar dari balik kerudung
Tetapkanlah aku sebagai apa di hidupmu
Jika kelak,
Saat aku diceritakan ulang
Akulah si pewarna yang akan terang di bibirmu

Ceritakan aku sebagai apa di akhir
Kisah-kisah ini aku menjadi kita sebagai tokoh abadi 
Menjalar di perasaan yang semakin kemana-mana
Beri dia tujuan
Hingga kelak pulih jika terluka 

Jadikan aku maumu saja 
Mungkin esok,
Aku adalah bibirmu yang bungkam saat ku ukir sepintas kasih di sana 

Pemekaran, 05 September 2023

***

KITA MAKSUDMU ATAU MAKSUDKU

Rintik-rintik air basah di genting rumah kita
Kata kita rupanya ambigu di denger 
Kita dalam maksudmu, 
Atau maksudku 
Basah-basah jendela rumah kita
Aku menamai milik kita kemudian
Saat dilap kaca itu sampai bersih di siluet air terakhir yang jatuh 
Kelas akan ku ceritakan ilang bagaimana hujan di depan kita;
Rumah kita 

Hujan;
Adalah rindu temu yang kutangisi 
Hujan;
Jatuh hingga sakit tubuh ini di sana 
Hujan; 
Basah milik kita 
Kita yang sengaja membasahi diri

Basah pipi kita demikian
Basah rindu ini mencarimu di mana-mana
Pulang,
Rumah kita tengah kedinginan menunggu hujan reda
Kita dalam maksudmu,
Atau maksudku

Pamekasan, 05 September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...