Langsung ke konten utama

PUISI "JIKA MUNGKIN KELAK - BUKAN AKU YANG KAU MAU", Oleh: Erka Ray

JIKA MUNGKIN KELAK

Jika nanti kelak akulah yang akan satu dapur dengan ibumu
Kami akan akur memasak menu makanan hari ini bersama 
Sedikit tersenyum
Entah tersenyum saat aku salah memadukan rasa 
Atau saat aku yang tak tahu apa-apa

Kelak jika aku yang akan satu rumah dengan ibumu 
Sesekali kita akan berbincang santai sambil menyantap masakan yang kita buat 
Dengan menunggu ayahmu dan dirimu pulang bekerja 
Kita akan bercerita soal berita-berita yang ponsel yang ada
Lalu setelahnya tertawa 

Kelak;
Jika mungkin aku,
Aku hanya ingin ibumu memelukku layaknya darah dagingnya sendiri
Membenarkan hijabku jika kurang rapi 
Atau menyarankan baju yang akan kupakai hari ini
Kita akan berbelanja bersama ke pasar
Riang berbagi banyak hal setiap harinya


Sumenep, 09 September 2023

***

BUKAN AKU YANG KAU MAU

Setidaknya jika bukan aku malammu saat ini
Kencangkan selimutmu
Jika bukan aku rembulanmu,
Cepat matikan lampu kamarmu 

Jika kau tak ingin berjumpa aku,
Cepat pejamkan matamu 
Tarik selimutmu 
Tidurlah nyenyak tanpa aku 
Tanpa bertanya malam apa saat ini 
Kau hanya perlu tahu,
Malam ini tanpa hujan di matamu
Tanpa basah di pipimu
Hanya lembab di bibirmu
Mengerjap matamu menatapku 

Jika kau tak mau aku
Cepat beranjaklah tidur
Jangan risau akan aku yang kedinginan sembari mengetuk jendelamu
Meminta sedikit ruang agar aku bisa masuk 
Jika bukan aku,
Cepat buang aku 


Sumenep, 09 September 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...