TUHAN MENGHADIRKAN KENANGAN
Di bawah matahari yang panas
Juga bajumu yang hitam
Kendaraanmu yang juga hitam demikian
Tawa-tawa berhiliran di telinga
Menyapa kenangan lama
Selembut itukah dirimu
Di bawah panasnya matahari siang
Satu dua pepohonan bak penari yang diputari lagu
Menyapa rambut-rambut pendekmu yang terpangkas rapi
Berkasih kisah lama hanya ada di pikiranku saja
Baja hitammu pekat bersama kenangan ini
Kepala hanya menjadi wajah kenangan yang diputar dalam memori
Kita sudah sejauh ini nyatanya
Panas di sekitar kita
Ungu apa kita sibuk ribut dengan kenangan lama
Tanganmu yang tak sengaja membelai
"Maaf, Tuan. Aku teringat kasihmu yang lalu-lalu," bisikku dalam hati.
Mungkin demikian cara Tuhan mengembalikan ingatan
"Maaf, Tuan. Agaknya kenangan ini lebih panas siang ini dari matahari di atas sana," paparku saat sekilas tak sengaja bertemu pandang
Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, 22 Agustus 2023
***
SAAT BAHU SEJAJAR
Sesalku hadir di belakang punggung
Carut-marutnya bentuk abstrak
Belakang punggung tangguh telah malu
Ingat-ingat selalu akan saat itu
Mana senyum yang direnggut
Ditukar dituai pahit di bibir
Maafkan aku
Punggung bengkok
Kelak hadirlah di rasa sesalku
Aku tenggelam
Hampa sudah
Tadi selepas sejajar dengan bahumu
Ramai di mata di pikiran
Seakan-akan memutar film lama
Kau yang gagal kujaga
Yang kutukar dengan tembaga
Emas,
Sedikit tergelincir untuk panggilanmu
Saat bahu kita sejajar
Aku menghitung seberapa jauh masa yang terhujam
Sampai jumpa pada kali kesekian jika ada
Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, 22 Agustus 2023
Komentar
Posting Komentar