Langsung ke konten utama

PUISI "PETANG YANG BASAH - MENYAMPAH DI LUKAMU", Oleh: Erka Ray

PETANG YANG BASAH

Jika aku pulang petang ini tak mendapati pintu 
Tak juga ada yang membukakannya
Aku memutuskan mata membatin pilu 
Remuk mengecupmu lewat bibir hina 

Aku pulang tak dibukakan pintu 
Padahal senja sudah terpaut anggun di jendela rumah
Menemanimu membaca ayat-ayat syahdu
Melipir di hati 
Merajut kasih meninggalkanku 

Mengetuk pintumu
Aku harus membuat kunci baru 
Mencari tukang kunci 
Menyelinap padahal dicegah
Hingga mengusirku untuk tidur di petang ini 
Tak mengganggu dirimu 

Aku tak bermuara di bibirmu
Beberapa kali aku izin mengecup harapan-harapan itu
Aku dipukul mundur 
Menghindarlah,
Lalu pergilah,
Katamu di petang yang basah akibat air wudhu-mu 


Sumenep, 18 Juli 2023

***

MENYAMPAH DI LUKAMU

Ranting di depan rumah kita jatuh berguguran
Untungnya tak menggores kakimu
Pun kakiku,
Daun di halaman rumah hanya membuat sampah 
Sayangnya pandanganmu masih ramah 
Bunga-bunga hias tanamanmu layu 
Aku kira kamu salah merawat
Ternyata ia ikut berkabung

Aku kira kamu terluka di halaman rumah sendiri 
Ternyata saat tidak ada aku di sampingmu
Aku menyangka kamu ditusuk orang lain 
Ternyata duri dari bungamu 

 Halaman rumah disapu bersih 
Aku kira benar-benar bersih 
Ternyata air matamu juga tidak bersih
Aku kira debu itu hanya di jalan 
Di matamu juga membuat perih

Mulutmu merintih perih 
Mengaduh panjang
Bermesra layaknya kekasih di matamu yang sedang basah 
Aku kira ranting di halaman rumah kita hanya diam 
Ternyata diam-diam menyampah juga 
Aku kira bungamu diam layu
Ternyata itu menyampah juga di lukamu 
Dan kamu masih ramah menyantapnya


Sumenep, 18 Juli 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...