HARUM MEWANGI
Harum tanah menyingsing di penciuman
Harus pula bakar-bakaran kemenyan
Hari berduka
Sedih tak kerkira
Senyum hanya iming-iming tak jelas semata
Tabur bunga yang tak harum
Rumah-rumah penuh pilu tak berbakti pada ibu
Bernostalgia,
Rasanya tak lagi pantas
Harum tanah bekas hujan
Menyingsing anggun
Mencium jalang bermain hati
Tubuh-tubuh orang-orang miskin bersedih
Mengikat perut di tengah wewangian
Malam makin menggigil
Menyuruh pulang si penagih hutang
Harus di halaman rumah penuh mempersilahkan tidur
Sumenep, 07 Agustus 2023
***
BERSAKSI
Bersaksilah
Bersuka cita benabur benih
Berkecambah
Pucuk-pucuk dedaunan merona
Mentari singgah menabur harap
Berhijrah dari hatiku ke hatimu
Pulanglah
Saat hanya aku yang masih duduk di kursi depan rumah
Lihat kaki-kaki penuh tanah
Menyiram benih pagi-pagi yang berharap tubuh
Siang yang tak sepanas kemarin
Bersaksilah,
Aku jengah menonton
Kamuflase hidup yang eksotis
Merambat pelan di ujung-ujung jari-jari yang tak kumuh
Merawat hidup yang bertabur doa
Pagi-pagi sekali
Orkestra burung-burung yang tak berhenti menyisipkan bercerita
Jalan-jalan syahdu dihiasi orang-orang hendak ke pematang sawah
Tabur tuai hari ini
Pagi sibuk beraksi
Sumenep, 07 Agustus 2023
Komentar
Posting Komentar