Langsung ke konten utama

PUISI "BUKAN SIAPA - BILA RAGU BILA TAK TEMU", Oleh: Erka Ray

BUKAN SIAPA 

Wajahmu sendu
Beriringan dengan mentari pagi merintih perih rasa
Aku tak mengapa 
Menyusut kepinggir dari carut-marut pikiranmu 

Wajahmu sendiri
Melipir pagi-pagi di tengah kehidupan yang sibuk 
Ada aku yang ikut menepi
Menepis sedikit ingin 

Pulang lupa 
Pulang hadap tak bertuan nyonya
Pulang kasih 
Kita bukan siapa-siapa 

Sumenep, 19 Agustus 2023

***

BILA RAGU BILA TAK TEMU

Andai ragu
Pulanglah adinda pada tuan
Andai tak temu 
Pulanglah adinda pada pangkuan
Rehat sejenak
Berpulang kisah berputar
Esok bisa diulang 
Usaha tak usah dipendam
Merajut mimpi di sela-sela tuan 

Bila tak temu 
Maka cari dengan cara lain
Bila tak jumpa si kekasih 
Pulang daku pada tuan
Mendung hitam di atas kepala 
Mari larang aku berkelana 
Payung dipegang 
Hati yang ikut berjelan
Menjejal pikir-pikir di akhir

Bila tak temu
Bila ragu
Pulang adinda menuju tuan 
Rumah berdiri
Hampa tak berpenghuni
Mari diisi 
Tak elok hanya sendiri

Sumenep, 19 Agustus 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...