KEMARAU MELEPAS HUJAN
Hujan tiba-tiba deras
Lebih deras dari yang mengalir di matamu
Kemarau panjang
Kering,
Seperti bibir-bibir menyulam dosa tanpa disangka
Pupus yang dirindu sebab kebohongan
Hujan datang tiba-tiba menyatakan cinta
Kemarin kemarau panjang menyapa pipi yang ikut kering
Bibir-bibir menumpuk dosa setiap hari
Berbalut tubuh yang juga ikut mendosa
Kemarin hujan
Kemarin gugur menyatu dalam cintaku
Memeluk aku yang hanya seorang diri
Mengadu soal cintanya panjang melumuri lidah
Sampai sesat menyiasati
Mengungkap lewat dinding-dinding kamar yang kedinginan sebab hujan
Pipimu merintih basah
Bibirmu berbau dosa menyatakan cinta murni
Apa semurni cintaku juga
Hingga kemarau dilepas hujan yang jatuh pertama
Yang kering menjadi basah
Kayaknya pipimu
Sumenep, 20 Juli 2023
***
MUARA BERKASIH
Hari riang
Kecipak air di muara terdengar
Bisik bibirmu yang tak kalah syahdu
Menyatu lewat senyum tipis yang membuat runtuh bendungan-bendungan menahan air
Kecipak air di muara menerima kasih
Menyatakan betapa syahdunya angan yang lembut
Mengelus matamu,
Mataku,
Memeluk kasih bersandar di bahu
Sumenep, 20 Juli 2023
***
MAWAR DAN DOAMU
Mawar merah
Pekat warnanya
Berisik rindunya
Tumpah di mukenamu yang sedang mengucap amin
Mawar merah melepas mahkota
Kelopaknya menyembahmu
Menyusuri doa yang kapan saja siap bernegosiasi
Hingga merah turut serta mengimbangi bibirmu
Merah yang berani tak ingin menduakanmu
Aminmu ikut berani meminta sang mawar tak menangis di ujung hayatnya
Sumenep, 20 Juli 2023
***
WANGI DI LANGIT-LANGIT SORE
Harum semerbak bungamu
Halaman rumah yang berwarna
Menyatu di pandanganku
Yang lancang menyentuh pipimu untuk kasih
Aku merajuk panjang
Hari yang semakin menggelap di arah barat
Bunga-bunga bersanding anggun di rambut-rambut hitam
Menjuntai harap
Cemas juga sesekali
Berlangsung ricuh menurut sore
Harum semerbak wangimu
Berlatih mengayun hati saat langit-langit sore ramai
Handak dilipat untuk tertidur anggun
Meyakinkan diri jika setelah ini akan gelap
Lalu tertidur di pundakmu
Hingga bernyanyi langit sore
Menebar baru sepanjang bajumu
Yang sudah menari ikut irama
Jingga berpamit dengan pelan
Luruh di pipimu
Sumenep, 20 Juli 2023
***
BUKAN KITA YANG DUDUK BERASMARA
Kita yang tepekur malam ini
Merajut mimpi-mimpi yang semakin menyudut
Berlinang harap yang bertahap
Aku berangan;
Kita yang akan bertemu di jalan
Meski tak pandai berpura-pura kenal
Hanya berpaling muka
Memainkan rasa
Kita;
Aku menduga kita yang baru saja duduk
Bercerita celotehan hujan tadi
Yang berasmara romantis
Menuai mimpi yang semakin kesudut
Sudut di matamu yang tak memandangku
Kita akhirnya pulang menggulirkan harap
Berbinar mata menyambut mimpi
Kita tak akan duduk berdua untuk bernyanyi memori hujan
Apalagi tatkala kita bersorak untuk cerita yang mengikat jari manis
Sumenep, 20 Juli 2023
Komentar
Posting Komentar