Aku sebenarnya tak ada di kananmu
Menoleh saja
Aku telah jauh
Saat pagi-pagi sekali pelaut melepas jangkar di sampannya
Aku telah berombak terhantam
Tak ampun saat meminta ampun
Jika kau menoleh kesebelah kiri
Tak ada aku
Saat kait pancing ataupun jaring-jaring dilepaskan
Aku ikut melepasnya tubuh dari mengharapmu
Lihat,
Penat tangan nelayan berulang kali mengusap peluh
Aku tak kau sebut lagi untuk bersaing dengan debur ombak
Kau mencariku?
Sepertinya tidak
Aku tahu yang demikian
Terlepas dari sore hari air yang surut
Aku ikut terseret ke tepian
Entah apa utuh tubuhku jika definisikan
Jika kamu melihat aku,
Mungkin saat kail-kail pancing milik nelayan yang sudah membuang harapannya dengan terpaksa
Sumenep, 18 Juni 2023
Komentar
Posting Komentar