"Kamu bisa bersamanya."
Tidak,
Angin berbisik,
"Melangkahlah, tapi bukan kearahnya."
Daun-daun mati menyatakan cintanya
Peluk erat,
Pernyataan cinta si api yang menangisi abu
"Bersamamu."
Aku memahat kata itu dipikirin
Mundur kaki
Duri di depan
Abu pun terbang
Aku lupa tidak menutup mata
Perih,
Mengaduh lama
Beberapa bertanya,
"Kemana dia."
Aku yang telah memutuskan kemana-mana
Pun kaki, berat berkasih dan berkisah
Soal langkah
Soal jiwa-jiwa yang mengubur bibirnya agar tidak menyebut namamu
"Bisa bersamamu."
Mimpi yang aku paksa bangun
Aku tidak ingin tertidur lama
Pun sampai lama melihat punggung yang menjauh
Sumenep, 20 Juni 2023
Komentar
Posting Komentar