Aku bibirmu
Yang tak lagi berucap rindu
Aku matamu
Yang telah kehilangan objeknya
Aku kulitmu
Yang telah lama tak disentuh
Aku bahumu
Tempatku dulu bermanja
Aku pulang
Bibirmu mengatup
Tak berkata, "Masuklah."
Aku datang
Tak kutemukan tubuhmu
Sedang apa mawar-mawar membungkuk dibalik siluet malam
Beradaptasi dengan dinginnya sikapmu
Aku berbaring
Sendiri,
Tak lagi kau temani
Aku di depan matamu yang terpejam
Sedang apa bunga-bunga dan juga aku berdiri tegak
Namun tak mau lihat
Sedang apa angin-angin mengetuk jendela,
Sementara tanganmu telah diajak berdansa oleh yang lain
Aku di pundakmu
Tempatku dulu,
Tempat teduh bawah pipimu
Mengaduh sakit,
Sedang esok masih bermusuhan dengan mentari
Awan yang sengaja menghalangi bibir ranummu untuk berwarna
Sekian dariku
Sumenep, 24 Juni 2023
Komentar
Posting Komentar