Langsung ke konten utama

PUISI 04 JUNI, Oleh: Erka Ray

SEMAKIN GELAP 

Gelap warna 
Mata tajam mempertanyakan
Apakah ini gelapmu?
Aku berterima kasih
Rembulan ikut terlindas 
Tangan-tangan mulai kedinginan
Angin pelan bercerita di kulit-kulit malam 

Merengkuh sedikit kisah
Usang,
Pasang,
Gerbang,
Menghilang,
Tak apa 
Gelap kisah kemarin
Pun malam ini
Senyap 
Berpulang akhirnya pada jalan-jalan yang mulai ramai 

Kita sebut kebetulan
Tersenyum
Berfokus pada depan yang mulai tertelan malam 

Pamekasan, 04 Juni 2023

***

BERKISAH MALAM TADI

Aku memang tidak memotret rembulan tadi malam
Pun aku tidak mengetuk kaca helm mu
Apalagi berkisah panjang soal tanganmu yang dingin saat digenggam
Bisa kusisipkan sebentar helaian rambutmu
Berharap ada aku di salah satu matamu

Aku memang tidak menjadi pencuri 
Yang berobjek pandanganmu lewat kaca spion
Hanya sesekali kerudung beterbangan,
Mengangan tinggi
Aku dibelakang punggungmu
Menolehlah

Aku tidak meninabobokan kisah tadi malam 
Biarkan terjaga 
Biarkan aku mengukir sedikit rembulan tadi malam di punggungmu 

Pun aku sebenarnya tidak cantik 
Deru motormu yang menggantikan orkestra malam 
Hingga angin berdansa di wajahku
Dan wajahmu yang bersemu di sebagian malam

Pamekasan, 04 Juni 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...