AIR MATA MALAM TADI
Jika malam tadi keras kepala
Gelap hanya jadi alasan kesekian
Tanganmu yang tak kunjung menjauh
Justru bekas jejakmu ditinggal
Kenapa?
Untuk apa?
Bawa pulang saja
Meski langit merintik
Rintihan perih di genting-genting yang menghitam
Atap rumah bolong
Jalan aspal berlubang
Mungkin perasaan begitu bentuknya
Lupa,
Tangan kebas
Menunggu air mata merintih juga
Bersaing dengan suara malam
Padahal tak akan menjadi juara
Hanya menjadi tontonan
Menumpuk di kepala
Yang berkabut menutupi jalan
Pamekasan, 03 Mei 2023
***
TIDAK BAIK-BAIK SAJA
Antara lagu yang kau dengarkan pagi ini
Apa dinding kamar sempat bertanya apa kabar?
Hanya cat dinding yang ternyata pandai menutupi luka
Fisik berjanji
Entah hati,
Mungkin membaptis diri
Urung mengikat janji
Jika lagu yang kau dengarkan terdengar tajam
Apa gunanya pagi yang tersenyum lembut
Berharap jendela kamar diketuk mentari
"Mari merentangkan tangan," ajaknya
Sedang jalan
Tak risau soal rambu-rambu dan aturannya yang banyak
Sama kayaknya kamarmu,
Tak bertanya seharian ada apa
Merintih lidah
Bibir rapat,
Rahasia kita
Pamekasan, 03 Mei 2023
***
TERLUKA
Deretan gigi
Pamer lantang soal senyuman
Urung tangan tak berjari kelingking
Jika teduh depan mukamu
Bisa panas datang tiba-tiba
Tak urung lagi ingin mengusik
Tenang tak menjamin
Mata kelabu
Pandangannya
Hingga bibir tak merah ranum
Janji pekat tak berdarah
Lidah terbagi
Membahas usai
Dan membahas soal tangan tak berjari
Dimana?
Jika kau tanya
Muka-muka ada di etalase
Unjuk diri
Berani luka
Mata tak canggih
Diusut tuntas
Lantas berharap tak terluka
Nyatanya tubuh berdosa
Bibir yang sibuk
"Ampun." Menjadi kata paling fanatik
Deras air mata
Menghujam tak kenal iba
Pamekasan, 03 Mei 2023
Komentar
Posting Komentar