Langsung ke konten utama

PUISI 23 APRIL, Oleh: Erka Ray

RINDU

Hingga bibirmu yang pink itu menjadi tempat pulang
Rindang depan rumah
Pelukmu pulang 
Aku datang,
Sebelah pipimu apakah merona?
Warnanya kalah dengan warna baju 
Luntur sebab tanganku

Tangismu 
Entah, 
Rindang pulang 
Teduh pelukan 
Pejam sebentar
Pelukmu erat 

Suci pipi
Bibirku lancang ucap rindu 
Sudah ku pasung
Maaf lancang mengotori

Sumenep, 23 April 2023

***

PEMBOHONG

Sepanjang jalan
Kanan kerikil
Kiri jurang 
Sandal lepas 
Sedang di atas panas 
Pun hati 
Bisa dibarter? 
Ternyata tidak renegosiasi

Sudah pulang,
Jalan boleh berlubang
Asal kaki jangan 
Jari tetap lima
Meski akal tak sempurna

Kanan kerikil
Kiri jurang 
Jalan naik turun 
Hidup pula berlawak panjang
Ujung usang tak pandai berbohong
Untung nadi masih berdetak
Namamu

Jalan tak mulus tak apa 
Mataku masih dua
Sandal lepas 
Talinya putus 
Tak apa,
Aku pulang
Kaki terbakar
Aku pandai berbual

Sumenep, 23 April 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...