Hancur kaki
Lebur di jalan setapak
Anak tak pulang dimarahi Ibu
Petang datang anak tak jumpa
Peluh asik mengucur di tanah lapang
Datang terbirit-birit,
Bilah rotan terangkat
Pulang, teriakan kencang
Hingga sore
Tapak kaki makin menjadi
Pulang ke rumah,
Berangkat ke surau
Berlindung memohon ampun dengan saf-saf rapi
Saling sikut
Jahil,
Kopiah jatuh teman sebabnya
Tertawa,
Ditahan,
Hingga halaman pertama kembali dibuka
Kaki bersila,
Nampak silau rembulan dibalik pintu
Menganggur menunggu sampai menjamur
Sedang malam masih tertahan
Sampailah pada halaman akhir,
"Shadaqollahu maulanal 'adhim."
Tertutup
Kembali tapak jejal-menjejal
Tanah-tanah rindu hantarkan pulang
Setelah isya' berkumandang
Rindu usang di sajadah tak bertuan
Pulang rindu saat jendela ditutup rapat
Tarik selimut,
Esok yang kembali rumit
Pamekasan, 25 Maret 2023
Komentar
Posting Komentar