Langsung ke konten utama

PUISI "SORE ITU BERALAS HIJAU, BAHAGIA", Oleh: Erka Ray


SORE ITU BERALAS HIJAU 

Malu-malu
Kita sama-sama menapakkan kaki 
Di perasaan yang meraba
Senja yang anggun bertengger
Matamu yang berbinar
Berbicara lewat denyut
"Sore ini milik kita."

Datang,
Hanya menduga
Kita berdua 
Beralas hijau 
Angin mendayu bernyanyi di telinga
Yang pikiran yang ricuh
Tawa yang tak mau mengalah
Beradu nyaring di telinga
"Milik kita," kata kita



Pamekasan, 14 Maret 2023



BAHAGIA 

Bunyi sepeda
Dengan warnanya yang biru tua 
Tidak berdasi 
Berkuda apalagi,
Tidak ada
Menuduh langit mendung
Berkeliling,
Rentang tangan yang mulai menyapa angin 
Bibirmu yang ikut tertarik 
Melirik kaca spion beberapa kali

Aku tahu
Kita angkuh menjadi abu-abu
Bersembunyi di balik tubuh-tubuh langit 
Menguning dibajumu yang putih 
Kita tenang,
Tersenyum,
Menduga-duga soal satu jam 
Kemungkinan yang diputar berfilm
Kita penikmat yang sedang terlena



Pamekasan, 14 Maret 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...