Kerlap lampu di ruangan ini seperti tertawa
Di bawah aba-aba darimu
Aku hanya diam
Tertindih kenyataan pahit
Yang sering kali kubiarkan luntur di pipiku
Tak bisa tetap
Kerlap kerlip lampu ini terlalu manja menentukan warna
Antara hijau, biru atau merah
Sudah bingung menentukan arah
Tanpa pandangan
Tapi sekali lagi,
Seperti menyudutkanku
Tertikam senyum,
Tertawan wajahmu
Di tengah lampu gantung yang terletak nyawa-nyawa yang tak adil
Aku penuh keambiguan
Tidak ada yang berbaik hati menjelaskan
Di sela-sela bibirmu yang tak kunjung mengatub takjub
Sedang aku,
Coba tanya kabarku sekali
Aku sedang berantakan
Atas kabarmu yang semrawutan
Tidak adil
Tidak pantas
Hingga aku tak lugas berbicara padamu
Aku tak berbahasa lagi
Kamu hanya membuat ambigu
Pamekasan, 06 Maret 2023
Komentar
Posting Komentar