Gerimis di luar sana
Senyum di gulung bak tikar
Rentan basah sang pipi
Sering dihapus
Gerimis depan rumah,
Cukup bahas tanah
Cukup lembab dinding
Jendela-jendela tak terbuka lebar
Dingin katanya
Gerimis tak berhenti
Apalah daya
Sore hari lapangan futsal sepi
Beberapa pengendara menerima
Emperan toko yang hanya membisu sendiri
Tanah lapang tak ramai
Yang biasa menenteng sarung tak diperbolehkan keluar
Hujan seharian
Selimut dari primadona dadakan
Ujung lidah terjulur
Napas tersengal-sengal
Rupanya semangkuk yang sedang hangat terhidang
Mangkuk putih
Senyum dan gigimu yang juga putih
Tangan mengibas-ngibas
Sepertinya Mie cukup mendinginkan kita
Sedang di luar,
Gerimis masih liar
Pamekasan, 28 Maret 2023
Komentar
Posting Komentar