Aku bertemu dengan suatu pemandangan indah
Mataku berkedip
Lalu mulut tiba-tiba berkata lirih,
"Nikmat mana lagi yang kau dustakan."
Seketika aku mematung
Menjadikanmu objek cantik yang terus aku syukuri
Meski sayup-sayup terdengar,
Kamu tidak ingin dirusak dengan penglihatanku
Aku hanya ingin mengagumi
Begitu kataku
Saat kaki langit mulai beranjak menuntun mentari pagi ketengah
Saat itu aku berucap lagi,
"Nikmat mana lagi yang kau dustakan."
Seketika aku terdiam
Bisa aku memilikinya sebentar saja
Sebagai bentuk syukur yang lebih sederhana
Tapi ternyata kamu suci itu aku jamah
Jadi biarkan mataku yang mengambil kesempatan
Melihatmu dari kejauhan
Terdiam
Dan memandang takjub tanpa berkedip
Pamekasan, 08 Februari 2023
Komentar
Posting Komentar