Ada satu dua hal yang kami becandakan
Di sela-sela rehat perjalanan
Kita bercerita tentang mendung yang kita sangka sedang cemburu
Bumi yang tak lagi menyebut-nyebut namanya
Begitu kata kami
Kami juga sering berargumentasi sendiri
Langit yang bersedih
Padahal hanya tidak berkah saja
Kita juga menyebut
Bumi tak lagi butuh bunga
Dia bisa menumbuhkan bunganya sendiri
Ada rasa yang tak bisa dipungkiri
Dari satu dua patah kata yang kita ucap
Sambil sesekali berbisik dengan angin
Yang iseng saja kerjaannya membuat pohon-pohon manari
Rasa di bawah mendung
Kami mengira akan hujan
Ternyata cuma sepintas kenangan
Yang kami tidak tahu akhirnya
Apa mendung pantas kami becandakan
Sedangkan sesekali kami rindu hadirnya
Tapi juga kadang dia menjengkelkan
Sumenep, 01 Februari 2023
Komentar
Posting Komentar