Menuntun angan
Berjalan di atas aspal
Tertawa diantar Ibu kepinggir jalan
Tangan melambai-lambai
Dihantar pula dengan senyuman
asa, angan dan impian,
Ikut di kedua pundak
Berat, tapi masih tersenyum
Bertanya pada kaca Bus yang suram
Apa di depan ada mentari juga
Yang bersinar di kota seberang
Pagi itu,
Kaki beralaskan sandal jepit
Yang menjepit harapan di ujung kaki
Mata melihat kernet Bus yang berdiri
Awas menatap keluar
Siapa tau ada penumpang
Satu dua dan tiga
Penumpang naik
Wajah-wajah lebih pagi ini ditempel pada kacam yang berembun
Bisa ditulisi impian di sana
Lebar sekali angan ini
Bus melaju
Bersama impian yang seakan berlari
Meminta dipeluk
Berkata,
"Aku milikmu pagi ini."
Sayangnya,
Senyum harus hilang
Dan berkorban
Sumenep, 05 Februari 2023
Komentar
Posting Komentar