Meski lebar matamu berbinar
Meski cerah harimu bersinar
Kamu mendapat setumpuk salam
Dari daun suka usil mengolok-olok
Dari putihnya melati
Seperti sadar akan menguning pada usianya
Aku kira tadi apa
Ternyata kamu yang tak kubiarkan beranjak
Jangan cepat-cepat,
Aku bahkan belum menulis kisahku di tanganmu
Tanganmu masih bersih
Hanya sedikit bekas noda masakan
Kau bergulat dengan kisah di dapurmu
Aku memanjatkan amin panjang kala itu
Aku kira tadi bukan dirimu
Aku mengabaikan salam-salam yang sudah menumpuk di dekat telinga
Tak kusampaikan
Buat apa
Nyatanya, melati menguning memendam sayangnya padamu
Daun terdiam,
Tidak lagi rusuh dengan keusilannya
Hanya bergerak merengkuh salamnya yang tak lagi sampai pada hatimu
Sumenep, 18 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar