Aku selalu takjub jika berbicara pagi dan sore hari
Cukup sedikit mengeluh pada siang hari
Panas, hujan, mendung dan lain-lain
Tapi sesekali kecewa dengan pagi
Jika langit sedang bercerita dengan kisah pilunya
Dia lebih memilih mendengarkan langit dari pada memenuhi janji
Janji datangannya matahari pagi
Tapi aku sesekali menangis pada sore hari
Entah kenapa,
Perasaan sedih terlampau nyaman diceritakan padanya
Satu dua, air mata yang jadi korbannya
Aku sesekali menyukai malam
Entah untuk apa
Malam bagiku punya janji yang sama yang selalu ditempati
Datang meski dibenci
Tidur meski dimaki
Malam adalah janji tenang
Malam adalah janji untuk istirahat
Sampai akhirnya aku menyukai hari ini
Sumenep, 25 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar