Asep ini sedang duduk sekarang sama Zaenal di teras rumah Zaenal sehabis shalat Isya'. Menyeruput kopi hitam yang baru diseduh. Masih panas.
"Sekarang malam apa," tanya Asep pada Zaenal
"Malam Jum'at. Memangnya kenapa?" tanya si Zaenal.
"Kamu tau suster ngesot kan? Yang sering muncul-muncul di TV itu."
Zaenal menjawab Asep dengan anggukan.
"Enak ya dia, udah jadi hantu tapi masih bisa masuk TV, main film pula. Aku aja yang hidup kalah sama dia."
"Eh, opini dari mana itu, Sep. Itu cuma bohongan bukan betulan suster ngesot," jawab Zaenal. Tidak habis pikir dengan pikiran aneh temannya ini.
"Kamu pernah mikir gak sih, Nal?" tanya Asep lagi-lagi.
"Pernah, tapi gak mikir yang aneh-aneh kayak kamu. Suster ngesot aja dipikirin," ucap Zaenal.
"Tunggu dulu. Ini masuk akal kok."
"Suster ngesot kalau lagi ngesot itu sebenarnya lagi ngepel lantai gak sih? Soalnya dia kan ngesot di lantai?" tanya Asep sambil berpikir keras soal argumennya.
"Opini macam apa lagi ini. Mana ada suster ngesot ngepel lantai." Zaenal mulai geram. Yang dipikirkan Asep mulai kemana-mana.
"Ada dia kan ngesot tuh, otomatis ngepel lantai. Buktinya bajunya sampek kotor tuh karena ngesot terus."
"Sudahlah aku tidak mau ikutan sesat dengan pikiranmu itu," ucap Zaenal yang mulai membawa kopinya ke dalam rumah.
"Biarkan saja kamu ditemani suster ngesotmu yang suka ngepel itu. Aku masuk saja."
"Eh, eh, eh, tunggu aku. Aku tidak mau di luar sendirian." Asep langsung saja menerobos masuk ke dalam rumah Zaenal. Tidak pulang ke rumahnya, terlanjur ngeri dengan pikiran sendiri kalau tiba-tiba susternya beneran ada.
Diselesaikan di Sumenep, 28 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar