Langsung ke konten utama

HUMOR "LOMBA MAKAN KERUPUK", Oleh: Erka Ray



Bulan ini adalah bulan Agustus. Bulan di mana Indonesia merdeka dari penjajahannya yang bertahun-tahun. Di bulan kemerdekaan yang biasanya, eh bukan biasanya sih tapi memang iya. Bulan Agustus ini dimeriahkan dengan beranekaragam lomba-lomba yang menarik. Salah satunya lomba makan kerupuk. Ini paling enak, soalnya sambil makan.

Namanya Asep. Eh, kok Asep lagi. Ya gak papa. Nama Asep ini keren sekali loh. Asep adalah remaja yang antusias sekali mengikuti lomba Agustusan. Namanya banyak terdaftar dikegiatan perlombaan. 

Sore itu sekitar jam setengah empat, lomba makan kerupuk pun dimulai dan si Asep jadi peserta di sana. 

"Satu ... dua ... Mulai." Asep pun bersiap-siap di barisan para peserta.

Asep membuka mulutnya dan bersiap menyantap kerupuknya. Namun dia terhenti dan mengatakan, "Alhamdulillah," sebelum sempat memakan kerupuk itu sedikitpun. 

Peserta yang lain dengan lahap memakan kerupuk yang digantung dihadapannya tanpa memperdulikan Asep yang tidak memakan kerupuk itu.

"Loh, Sep. Kenapa kamu gak makan kerupuknya? Yang lain udah mau abis tuh," kata salah satu panitia lomba.

"Emm ..., bukan gitu, Pak. Saya gak bisa makan kerupuk ini," ucap Asep sambil cengengesan.

"Memangnya kenapa, Sep? Kamu alergi kerupuk?" 

"Bukan pak, saya barusan inget kalo saya lagi puasa dan sebentar lagi magrib jadi sayang kalo kerupuknya dimakan sekarang puasa saya jadi batal, mending kerupuknya buat saya aja ya pak mau saya buat tambahan menu buka puasa." Asep kali ini nyengir.  

"Haduh kamu ini ada-ada saja, Sep. Bukannya ikut lomba kalau begitu. Ini malah minta kerupuknya," Kata panitia lomba sambil tertawa akibat ulah Asep.

Akhirnya sore itu Asep berbuka dengan kerupuk dari lomba Agustusan. Ternyata puasa ini membawa berkah. 


Diselesaikan di Sumenep, 27 Januari 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...