Langsung ke konten utama

HUMOR "LOMBA AGUSTUSAN", Oleh: Erka Ray



Pada saat memasuki bulan Agustus setiap desa pastinya mengadakan lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Berbagai lomba diadakan dari makan kerupuk, balap karung, nyanyi, panjat pinang dan sebagainya.

Desa Makmur, begitulah nama desa ini. Mungkin orang-orangnya Makmur-makmur ya. Desa Makmur ini juga turut memeriahkan bulan kemerdekaan Indonesia dengan mengadakan lomba mulai dari anak anak sampai yang lansia.

Pak Asep, wah Asep lagi namanya ya. Nah, Pak Asep ini adalah salah satu warga Desa Makmur yang juga turut berpatrisipasi mengikuti lomba tersebut. Ia mengikuti lomba menyanyikan lagu nasional.
Pak Asep ini sudah percaya diri sekali saat akan mengikuti lomba menyakiti lagu nasional. Sudah jauh-jauh hari menghapalkan liriknya.

Sampailah pada hari lomba tersebut. Pak Asep pun naik ke atas panggung dan langsung mengeluarkan suara emasnya.

Musik pun diputar kencang-kencang menggunakan sound sistem.

"Enam belas Agustus tahun empat lima."

"Eh, Pak. Salah Pak. Coba diulang lagi ya, Pak," kata sala satu juri.

Pak Asep pun mengulangnya.

"Enam belas Agustus tahun empat lima ...."

"Pak, salah lagi," sahut juri lagi.

"Bentar dong kan saya belum selesai nyanyi. Dengarkan dulu kelanjutannya."
Pak Asep pun mulai bernyayi lagi.

"Enam belas Agustus tahun empat lima. Besoknya hari kemerdekaan kita ...."

"Walah, kenapa jadi begitu liriknya."

Para juri pun menepok kepala mereka sambil geleng-geleng karna lagu Pak Asep.




Sekian ....


Diselesaikan di Sumenep, 29 Januari 2023



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...