Berharap hari ini langit lebih bersahabat, mengingat beberapa hari terlah hujan terus. Mungkin memang sudah waktunya musim penghujan. Aku berjalan santai saja pergi ke sekolah, tidak mau terburu-buru, toh masih pagi juga. Aku tidak akan telat.
Setelah sampai ke sekolah, masih terbilang empat atau lima orang teman yang datang, efek dari hujan semalam mengakibatkan cuaca dingin yang membuat tubuh betah berlama-lama di selimut.
"Kamu bawa bekal apa hari ini, Dika?" Riki, salah satu teman di samping tempat dudukku, iseng bertanya menu bekal hari ini sambil kepalanya sedikit terangkat ingin tau menu kotak makanku.
"Seperti biasa, masakan sederhana Ibu," ucapku santai. Menu nasi putih dengan lauk tumis Kangkung dan tempe yang dilumuri tepung, meski tepungnya tidak krispi. Masakan ini terbilang sederhana, tapi jangan pernah diremehkan. Karena rasanya begitu enak. Apalagi saat dimasak dengan hati yang tulus.
"Lihat, hari ini bekal yang aku bawa. Mewah kan? Mama sendiri yang masakin, ayam goreng tepung krispi. Benar-benar krispi," ucap Raya sambil mencomot ayamnya.
"Jangan sombong dulu, cuma ayam kan. Lihat punyaku, Martabak." Tidak mau kalah, Rico juga menunjukkan bekalnya.
Kenapa teman-teman jadi memamerkan menu bekal mereka. Tapi memang seperti itulah kami anak SD, kami senang saja memamerkan menu bekal, iseng bertanya milik teman. Untuk kemudian saling berbagi saat jam istirahat, saling tukar lauk pauk. Tapi ada juga beberapa teman yang malah makan sendiri, katanya agar tidak ada yang meminta. Tapi terserah. Mau menunya apapun itu, yang penting tidak kelaparan saat jam istirahat.
Diselesaikn di Pamekasan, 17 Oktober 2022
Komentar
Posting Komentar