Langsung ke konten utama

CERMIN "BEKAL MAKAN JAM ISTIRAHAT", Oleh: Erka Ray



Berharap hari ini langit lebih bersahabat, mengingat beberapa hari terlah hujan terus. Mungkin memang sudah waktunya musim penghujan. Aku berjalan santai saja pergi ke sekolah, tidak mau terburu-buru, toh masih pagi juga. Aku tidak akan telat.
Setelah sampai ke sekolah, masih terbilang empat atau lima orang teman yang datang, efek dari hujan semalam mengakibatkan cuaca dingin yang membuat tubuh betah berlama-lama di selimut.

"Kamu bawa bekal apa hari ini, Dika?" Riki, salah satu teman di samping tempat dudukku, iseng bertanya menu bekal hari ini sambil kepalanya sedikit terangkat ingin tau menu kotak makanku.

"Seperti biasa, masakan sederhana Ibu," ucapku santai. Menu nasi putih dengan lauk tumis Kangkung dan tempe yang dilumuri tepung, meski tepungnya tidak krispi. Masakan ini terbilang sederhana, tapi jangan pernah diremehkan. Karena rasanya begitu enak. Apalagi saat dimasak dengan hati yang tulus.

"Lihat, hari ini bekal yang aku bawa. Mewah kan? Mama sendiri yang masakin, ayam goreng tepung krispi. Benar-benar krispi," ucap Raya sambil mencomot ayamnya.

"Jangan sombong dulu, cuma ayam kan. Lihat punyaku, Martabak." Tidak mau kalah, Rico juga menunjukkan bekalnya.

Kenapa teman-teman jadi memamerkan menu bekal mereka. Tapi memang seperti itulah kami anak SD, kami senang saja memamerkan menu bekal, iseng bertanya milik teman. Untuk kemudian saling berbagi saat jam istirahat, saling tukar lauk pauk. Tapi ada juga beberapa teman yang malah makan sendiri, katanya agar tidak ada yang meminta. Tapi terserah. Mau menunya apapun itu, yang penting tidak kelaparan saat jam istirahat.


Diselesaikn di Pamekasan, 17 Oktober 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI "PERCAKAPAN IBU", Oleh: Erka Ray

(Artisoo.com) Anak bertanya, "Kenapa ibu menangis saat mengupas bawang?" "Perih, Nak,"  Katanya demikian  "Kenapa ibu lama membasuh muka?" Pertanyaan selanjutnya "Wajah ibu kotor dosa, Nak. Wajah ibu sering tak ramah saat memintamu mengaji. Apalagi saat menyuruhmu pulang ke rumah, wajah ibu sangar. Pun wajah ibu sering kaulupakan saat kausedang berbahagia." Apa kaulihat ada yang bangun melebihi aku saat pagi tiba? Pun tak kaudapati siapapun di dapur kecuali aku, Nak Mengupas bawang yang sebenarnya masih terkantuk Memotong sayuran  Menyalakan kompor Menyalakan kran air kamar mandi Tak akan kaudapati selain aku, Nak Yang tangannya mencuci baju di kamar mandi dan matanya awas menatap nyala api sedang memasak air untuk membuat kopi Kelak, Jika kautak lagi temukan keributan dari mulutku, Nak Cepat peluk tubuhmu sendiri Mungkin aku sedang ingin beristirahat di ruang tamu Sembari diiringi keramaian lain yang sedang membaca doa-doa Sumenep, 0...

PUISI "PERASANKU", Oleh: Erka Ray

Entahlah,  Malam seakan bersendawa panjang Sehabis sarapan yang mengenyangkan Piring kotor dicuci sehabis itu  Malam tak bergeming di dekat jendela Gorden tak dibuka Untuk apa? Sesal tangan tak menggenggam Sesak dada mengingat sesal  Yang mana yang harus dirasa  Campur rasa tak menjadi suka  Malah menduka  Panjang umur malam ini  Penyair sampai hilang puisi  Kata di bait pertama yang tak berarti Pamekasan, 11 April 2023

HUMOR "MA, MINTA ADEK", Oleh: Erka Ray

Di pagi yang cerah, terjadi obrolan seru dari keluarga kecil di meja makan. Disana ada sepasang suami istri dan dua anaknya laki laki dan perempuan yang masih berumur 6 tahun dan si kaka 8 tahun di sela sela sarapan salah satu dari anak mereka memulai obrolan dengan mengajukan permintaan. "Ma, mama dulu yang buat adek gimana sih ma?" tanya si Kakak yang merupakan anak pertama. "Kenapa Kakak nanya kaya gitu," kata si Mama sembari tesenyum menahan tawa. "Kakak pengen adek lagi." "Pengen adek lagi gimana, Kak?" Si mama mulai kebingungan. "Ya pengen adek lagi, Ma. Adek bayi." Matanya mengerjab-ngerjab menunjukkan muka polosnya. "Itu kan masih ada adeknya, Kak." "Iya, Kak. Itu adeknya masih ada, masih lucu juga." Si papa ikut nyeletuk. "Tapi kakak pengen yang masih bayi, Pa, Ma. Iyakan dek?" Si kakak melirik adeknya, meminta dukungan. "Iya, Pa. Adek juga pengen adek baru yang masih bayi."  "Kalia...